Selasa, Maret 19, 2024
HomeCurhatBulan yang Penuh Kesibukan

Bulan yang Penuh Kesibukan

on

Sekarang sudah memasuki pertengahan dari bulan keempat di tahun 2018. Bulan yang penuh kesibukan untuk mahasiswa tingkat menengah seperti gue; atau pelajar tingkat akhir di SMA dan SMP. Jadi, belakangan ini gue bakal sibuk banget karena mau mempersiapkan diri menjelang UTS.

Kok baru masuk UTS? Bukannya udah mau UAS, ya?

Iya, seharusnya. Tapi kampus gue beda. Kampus gue baru aja mau mulai UTS. Ujiannya memang agak telat karena jadwalnya beda dari kampus-kampus lain. Kira-kira begini skema perbandingannya: kampus lain sudah mulai bersiap menghadapi UAS, kampus gue baru aja masuk UTS. Kampus lain sudah selesai UAS dan masuk libur panjang, giliran kampus gue yang menghadapi UAS.

Bahkan, untuk UAS semester ini aja di mulai sesudah libur lebaran nanti. Anak rantau seperti gue musti balik lagi ke Jakarta buat menghadapi UAS yang di mulai awal bulan Juli nanti.. Selesai UAS, barulah libur panjang di mulai.

Balik ke topik semula. Masa UTS di kampus gue itu sekitar dua minggu. Dalam sehari ujiannya dibagi ke dalam empat sesi. Dua sesi untuk ujian pagi, dan dua sesi untuk ujian siang. Setiap jurusan dan matakuliah punya jadwal ujianya masing-masing. Karena ada penjadwalan ini, jadinya gue punya cukup waktu untuk bersantai atau membuat rangkuman.

Semester ini gue dapat enam matakuliah. Masa ujiannya dua minggu. Artinya, gue punya waktu libur atau istirahat sebanyak sepuluh hari. Kapan ujian dan kapan liburnya itu ya tergantung jadwal. Misalnya hari ini gue ada ujian. Kalau besok atau selama beberapa hari ke depan gue enggak ada jadwal, ya, artinya gue libur. Kalau selama dua hari berturut-turut ada jadwal, ya, artinya masuk. Seperti yang terjadi pada tanggal 18 dan 19 April kemarin.

UTS di mulai dari tanggal 18 April dan berakhir di tanggal 3 Mei. Apesnya, gue dapat ujian di tanggal 18 dan 19 April. Artinya selama dua hari berturut-turut gue ada ujian. Berbeda dari semester sebelumnya, semester ini ujiannya di buka dan di urutkan dari matakuliah paling sulit ke matakuliah yang paling mudah. Lalu, matakuliah apa saja yang diujikan selama dua hari berturut-turut itu?

Ujian hari pertama

Dulu, waktu semester dua, gue sempat dapat matakuliah Anapersis atau nama kerennya Information System Analysis and Design. Sekarang, di semester empat, gue dapat matakuliah serupa. Tapi, levelnya lebih sulit dibanding yang semester dua kemarin. Dan nama matakuliahnya adalah Anapersil atau nama kerennya Advanced Information System Analysis and Design. Lalu, apa bedanya Anapersis dan Anapersil?

Yang pasti diagramnya. Dulu di matakuliah anapersis, gue belajar tentang diagram-diagram dasar yang tentunya memiliki fungsi masing-masing. Misalnya, activity diagram. Activity diagram biasanya di pakai untuk menggambarkan alur aktivitas atau kegiatan pada proses bisnis yang sedang berjalan.

Selain activity diagram, masih banyak lagi diagram lainnya yang gue pelajari. Lalu pada semester ini. Gue mempelajari beberapa diagram baru. Beberapa juga merupakan pengembangan dari diagram-diagram yang gue pelajari sebelumnya. Gunanya untuk apa? Kalau Anapersis sendiri di pakai untuk tahap analisa sistem yang akan di bangun, Anapersil di pakai untuk masuk pada tahap mendesain atau merancang suatu sistem pada fase SDLC.

Memahami diagram anapersis dan anapersil
Sedang memahami diagram
sumber gambar: pexels.com

Diagram yang ada di matakuliah Anapersil ini tentunya jauh lebih sulit dibanding Anapersis. Karena sulit, banyak teman gue di kelas yang keblinger ketika belajar dan memahami diagram pada matakuliah ini. Karena matakuliah ini berkaitan langsung dengan tahap analisa, gue sendiri enggak begitu kesulitan karena gue memang suka menganalisa.

Singkat cerita pada hari pertama ujian gue berhasil mengerjakan semua soal dengan cukup baik. Semua berkat kisi-kisi yang diberikan oleh dosen gue dan semuanya masuk di ujian. Hanya saja, ada satu diagram yang belum sempat gue pelajari karena terlalu fokus mempelajari materi yang ada di kisi-kisi.

Lalu gimana ujiannya? Menurut gue ujiannya cukup gampang karena terbantu oleh kisi-kisi dari dosen. Stress? Ya, lumayan, sih, itu juga karena lumayan pusing belajar tentang teorinya. Di kelas, gue kayak enggak pernah belajar teori karena dosennya kalau mengajar malah kayak motivator atau pembicara dalam seminar entrepreneur gitu. Karena model mengajarnya kayak gitu, ya, mau enggak mau teorinya gue pelajari sendiri. Untung teorinya engga susah-susah amat.

Ujian hari kedua

Yang di ujikan di hari kedua ini adalah matakuliah peminatan. Seperti yang pernah gue ceritain sebelumnya, gue mengambil peminatan e-business. Karena mengambil peminatan e-business, maka ujian di hari keduanya adalah matakuliah e-business design.

Berbeda dari ujian sebelumnya, dosen di matakuliah ini enggak ngasih kisi-kisi sama sekali. Karena dosennya enggak ngasih kisi-kisi, gue mencoba untuk minta dengan anak kelas sebelah yang juga sama-sama mengambil peminatan e-business.

Ternyata, dosen kelas sebelah juga enggak ngasih kisi-kisi. Harapan gue tinggal satu. Minta sama anak global class. Sialnya lagi, ternyata anak global class juga enggak di kasih kisi-kisi sama dosennya. Satu peminatan bingung mau belajar darimana. Ada yang pasrah, ada yang mencoba bikin rangkuman sendiri, ada juga yang nekat mempelajari materi dari bab 1 sampai bab 6. Gue sendiri memilih untuk bikin rangkuman sendiri. Di saat seperti ini, insting dan kepekaan selama mengikuti kelas seolah di uji.

Belajar dari catatan sendiri
Belajar dari rangkuman sendiri
sumber gambar: pexels.com

Singkat cerita, karena bingung mau mulai darimana, gue berusaha bangun sepagi mungkin untuk belajar dari rangkuman yang sudah gue buat. Gue juga mempelajari rangkuman yang dibuat oleh beberapa orang teman gue.

Dan hasilnya… gue seneng banget karena perjuangan gue untuk bangun pagi enggak sia-sia. Hampir semua yang gue pelajari masuk ketika ujian. Dari sembilan butir soal, ada enam soal yang gue yakin kalau jawabannya benar. Tiga soalnya lagi gue kurang yakin karena ketika belajar gue sengaja melewati materi tersebut.

Sebelumnya gue udah punya firasat kalau materi yang gue lewatkan tersebut akan masuk di ujian. Tapi karena udah malas, gue memilih untuk mendalami materi lainnya. Toh, lagipula materinya masih bisa di analogikan. Dan untungnya soal tersebut enggak minta yang aneh-aneh.

Soal pertama gue di suruh meneliti model bisnis yang ada pada kasus California Gold Rush dengan Levis Strauss. Anehnya, di lembar soal sama sekali enggak ada cerita atau studi kasus dari soal yang di minta. Satu kelas kesal karena cerita atau studi kasusnya enggak ada di lembar soal ujian.

Tapi, hal itu enggak berlaku di gue. Kenapa? Karena gue pernah mendengar atau membaca cerita tersebut di sebuah situs. Walaupun gue enggak ingat secara detail ceritanya kayak gimana, tapi secara garis besarnya gue tau model bisnisnya seperti apa. Ya minimal gue bisa jawab dengan menambahkan sedikit asumsi. Soal benar atau salahnya itu belakangan.

Soal berikutnya. Gue di minta untuk menganalogikan sebuah kebiasaan dari konsumen, apa yang mendorong konsumen tersebut supaya tergerak membeli sebuah produk Yogurt secara online.  Apa yang mempengaruhi keputusannya ketika hendak membeli. Tentunya berdasarkan gambar diagram yang ada di lembar soal. Materi ini pernah ditanyakan oleh dosen gue saat mengajar di kelas. Tapi sayang, waktu itu gue lagi ngobrol sama teman di sebelah gue, Logi. Karena ini logika dan asumsi sendiri, gue kurang tau jawaban gue bakal di terima atau enggak sama si dosen.

Lalu soal berikutnya alias yang terakhir. Gue di minta untuk menggambarkan atau mempraktikkan model bisnis dari sebuah gambar diagram ke dalam media social Facebook. Gampangnya sih Social Media Marketing. Karena gue terbiasa menulis, jadi untuk soal tersebut gue menjawabnya dengan cara bercerita. Harapan gue semoga dosennya menerima dan mengerti apa yang gue maksudkan.

Mempraktikan social media marketing pada sebuah bisnis
Mempraktikan social media marketing pada bisnis yang ada di lembar soal.
sumber gambar: pexels.com

Setelah melewati ujian dari kedua matakuliah di atas, selama empat hari ke depan gue bakal libur. Rasanya seneng banget karena akhirnya gue bisa mengistirahatkan sejenak semua saraf gue yang “tegang” ketika menghadapi ujian. Dan karena punya banyak waktu senggang, gue jadi punya cukup waktu untuk curhat di blog sekaligus menamatkan beberapa buku yang ada di rak.

Membaca itu penting atau enggak? Menurut gue sih penting. Apapun jenisnya. Intinya gue pengin nyampein kalau setiap bacaan pasti ada manfaatnya untuk kita sendiri. Mungkin efeknya enggak langsung timbul gitu aja karena semua memerlukan proses dan waktu.

Kalau kamu setuju, mulai dari sekarang mari kita sebar dan tularkan semangat baca kepada orang-orang di sekitar. Untuk Indonesia yang lebih baik! Kalau kamu kurang setuju atau punya pendapat dan pandangan lain, silakan menyuarakan isi hatimu melalui kolom komentar yang ada di bawah ini.

Selamat berlibur, selamat berakhir pekan! \o/

 

 

Contact

Facebook || Google+ || Instagram || Twitter ||

e-mail: [email protected]

Reza Andrian
Reza Andrianhttps://rezaandrian.com
Hi, nama gue Reza. Gue seorang Blogger dan saat ini sedang meniti karir dibidang Project Management di sebuah perusahaan Swasta Jakarta.

Hey, jangan pergi. Kamu perlu baca ini

8 KOMENTAR

  1. Wah kaya nya seru ya jadi mahasiswa. Sy blm pernah ngerasain duduk di bangu kuliah tapi baca cerita reza jadi ikut semangat dan termotivasi lg bt byk belajar dan ikhtiar.
    “setiap bacaan pasti ada manfaatnya untuk kita sendiri. Meskipun proses nya atau hasilnya lama keliatannya.” Itu bener bgt
    semangat truss.. salam kenal reza

  2. UTS menyenangkan kalau sudah dilewati,, deg-degan lg pas pengumuman nilainya,,

    Membaca perlu pastinya gan,, tidak perlu bacaan yg serius,, sesuaikan dg minat saja,, utk menambah wawasan

  3. Mau berkata saya bingung, karena saya belum merasakan dunia perkuliahan. Bagaimana rasanya keluh kesah anak kuliah. Yah saya hanya bisa bilang semangat mas reza. Semangat terus nulis nya mas, tulisan nya bagus dan enak dibaca. Salam kenal saya Syafiq (Kota Kediri)

  4. Setuju, Mas, membaca itu memang penting. Apapun itu, dan aku suka baca ditempat terbuka, maen kemana gitu, bawa buku baca, suasana yang berbeda terkadang membuat jadi semangat untuk membaca..

  5. Setuju, Membaca penting banget. Membaca hal yang serius atau hal yang sifatnya santai tetap mendatangkan pembelajaran yang berarti. Jadi mulailah membaca dengan bacaan apapun yang disukai.

  6. Ikhtiar perjuangan kuliah yang sulit akan memberi penguatan mental dalam memasuki dunia kerja. Tetap semangat dan tetap gemar membaca

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Enter the captcha *

Sebelum kamu pergi, tinggalin komentar dulu, ya!
Setiap komentar yang kamu tinggalkan selalu aku baca dan itu sangat berarti untukku agar terus semangat dalam menulis. Semoga harimu menyenangkan \o/
*komentar baru akan muncul apabila sudah di Approve terlebih dahulu oleh admin.

Hi, nama gue Reza. Gue seorang Blogger dan saat ini sedang meniti karir dibidang Project Management di sebuah perusahaan Swasta Jakarta.
577FansSuka
688PengikutMengikuti
893PengikutMengikuti

Belum Gaul Kalau Belum Baca