Kamis, Maret 28, 2024
HomeDaily LifeMeetup Nggak Tau Malu

Meetup Nggak Tau Malu

on

Bagaimana jadinya kalau kamu bertemu dengan seseorang yang kamu kenal via chatting?

Beberapa waktu yang lalu salah seorang temen ngajakin gue meetup di mall di bilangan Jakarta Barat. Awalnya gue sempat ragu untuk mengiyakan ajakan tersebut, namun…

“Rez, besok jadi meetup kan?” tanya Sheren. Ini udah yang kesekian kalinya Sheren menanyakan keputusan gue tentang, “jadi meetup nggak?

Gue menimbang kembali ajakan tersebut dan memang setelah di pikir-pikir lagi, why not? Lagian gue udah di Jakarta dan sedang tidak ada kegiatan.

“Jadi, memang mau meetup di mana?” balas gue mantap dengan keputusan yang sudah gue ambil.

“Kalau TA aja gimana?”

“Boleh-boleh aja. Em, tapi gue mau nonton Koala Kumal,” seru gue

“Oyaudah, gapapa.” Ujarnya dengan santai.

***

“Za, lu di mana?” tanya Andre.

“Gue udah di depan Syahdan, nih.”

“Syahdan mana? Pintu masuk atau keluar?”

Gue mengedarkan pandangan untuk mencari pintu masuk dan keluar yang di maksud, “gue di pintu keluar, Ndre” balas gue mantap.

“Sini, gue di depan Indoapril.” Balas Andre.

Gue merhatiin sekeliling, ah, itu dia indoapril. Gue menyeberang ke arah sebaliknya dan berjalan kaki sedikit ke indoapril. Nah, itu dia! batin gue.

Andre melambaikan tangannya, gue balas dengan melambai juga. Dari situ gelagat Andre berubah jadi mencurigakan. Firasat gue mulai nggak enak. Seperti ada yang mengomandoi, “tutup muka lu sekarang juga, Za!”

Dengan kondisi cahaya yang banyak waktu itu, di tambah dengan brightness yang sengaja gue low-in demi menghemat batere hape, mata gue samar-samar menangkap, “PAP MUKA REZA NDRE!” Gue melihat ke arah Andre kembali dan, oh shit, muka gue!

Gue menghela nafas panjang sambil membatin, “ANJIR! MUKA GUE NAMPAK HINA!”

Gue tambah kesal karena muka gue kelihatan kurus kering kayak tengkorak hidup di dalam foto tersebut.

“FAAK, REZA KURUS BENER NJIR!” seru yang di dalam grup. Seakan tak percaya dengan penampakan goblin yang ada di foto. Tak lama setelah foto hina tersebut tersebar di grup, sebuah mobil berhenti di hadapan kami berdua, “mas Andre, ya?”

“Iya, betul.”

Gue sama Andre masuk ke dalam mobil. Mobil yang kami tumpangin langsung melesat di jalanan Jakarta untuk sampai di tempat yang akan kami tuju, Mall Central Park.

“Kalian berdua selfie dong!” seru yang lain. Saking asik membalas chat mereka, gue lupa kalau Andre diam-diam sedang mengambil gambar. Cekrek! “Harusnya lu gak ngambil gambar dari sudut itu, men! Dari kemiringan itu gue keliatan KURUS!” batin gue.

Bukan candid, tapi beneran gak sadar
Bukan candid, tapi beneran gak sadar

“Makasih ya pak,” ucap gue dan Andre.

“Iya, sama-sama mas.”

***

“Eh, bentar-bentar,” kata gue ke Andre.

“Kenapa Jak?”

Gue mengedarkan pandangan. Seseorang di grup mengupload foto gue lagi jalan sama Andre di dalam mall. Dan foto itu kelihatan cukup hina karena mirip anak lagi jalan sama bapaknya. Gue sebagai anak dan Andre sebagai bapaknya.

“Ini ngambilnya dari sudut mana, ya?” gue berpikir keras sambil berusaha memecahkan teka-teki dibalik pengambilan gambar tersebut. “AHAA!” seru gue seperti menemukan jarum di tumpukkan jerami.

“Ngapain sih Jak?”

“Ada yang mau gue pastiin.” Sambil berjalan ke arah sebaliknya.

Lalu dua orang cewek muncul dari balik tiang dengan muka riang. “Pantesan aja, jadi daritadi kalian ada di belakang kami.”

“Mau ke mana dulu nih?”

“Makan yok?” usul seseorang. Sehabis merundingkan jadi-nggak-nya-makan, tercapailah sebuah keputusan: makan. Dengan gue di katain diet karena nggak mau makan.

Di tempat makan…

“Mana nih masnya?” protes kami sambil mengangkat-angkat nomor meja. Padahal gue nggak ikutan makan. Setelah lama menunggu akhirnya makanan dan minuman yang di pesan oleh Sheren dan Andre tiba di meja bernomor 27. Nasib Sheren kurang beruntung karena di makanan yang dia pesan ada hewan menjijikan bernama lalat yang sudah terbujur kaku.

“Bisa ganti dengan yang baru mas?” kata Sheren.

“Oke, tunggu sebentar ya.”

Pelayan itu membawa makanan Sheren ke belakang untuk di ganti dengan yang baru. Meski sudah di ganti dengan yang baru, makanan tersebut tetap terlihat mencurigakan karena posisi saos, dan yang lainnya sama persis dengan hidangan yang sebelumnya.

Rupanya bukan cuma Sheren, nasib sial pun juga dialami oleh Andre. Ada sesuatu di makanan yang dia pesan.

“Keriting, hitam, tidak terlalu panjang, oke, yang lu makan itu bulu jembut, Ndre.” kata gue datar, dengan nada meyakinkan. Membuat Corn yang lagi minum jadi tersedak.

***

Selesai nonton kami berempat main ToD di tempatnya Sheren. Bermodalkan botol bekas minuman soda dan meja kaca, kami main ToD dengan memutar botol bekas tersebut. Sebelum mulai, kami mengatur posisi duduk menjadi persegi empat dengan satu sudut diisi oleh satu orang. Bosan main ToD, kami mencoba sesuatu yang lebih berani lagi. DoD alias Dare or Dare dengan aturan satu orang memberi satu hukuman. Karena yang bermain ada empat orang, maka, dalam satu putaran ada tiga hukuman yang di dapat.

Keberuntangan tidak menyertai gue dalam permainan DOD. Beberapa kali putaran dan selalu gue yang kena dare. Dari semua hukuman yang gue terima, ada satu hukuman yang paling hina, dan itu saat di mana gue di suruh meneriakan kalimat: gue homo.

Overall, gue puas banget karena meetupnya sangat berkesan meski cuma berempat. Walaupun baru pertama kali bertemu, canggung yang biasa gue rasakan tiap bertemu dengan orang baru tidak berlaku saat meetup dengan mereka.

Sepanjang sejarah gue bertemu dengan orang baru, inilah meetup nggak tau malu yang gue rasakan saat bertemu orang baru.

Woah!
Woah!

Meetup-Nggak-Tau-Malu-3

Dan yang paling gue seneng lagi, meetupnya nggak pake jaim. Masing-masing jadi dirinya sendiri. Ya, kecuali gue. Gue orangnya kadang masih suka jaim.

Kalau di tanya lagi, kapan meetup? Gue akan jawab “besok!” dengan mantap.

Tips: kalau mau jalan bareng temen, pastikan badan dia tidak lebih besar dari badan lu. Karena kalau badan dia lebih besar, jadinya kayak anak lagi jalan sama bapaknya.

Berikut beberapa foto yang gue pilih dari sekian banyak foto yang kami ambil.

Meetup-Nggak-Tau-Malu-6
Diambil saat selesai nonton Koala Kumal
Meetup-Nggak-Tau-Malu-7
Andre kena Dare menirukan gayanya bang Radit
Meetup-Nggak-Tau-Malu-8
Ciee..
Meetup-Nggak-Tau-Malu-9
Ini menirukan gaya siapa ya *purapuragaktau
Meetup-Nggak-Tau-Malu-11
Gue saat kena dare

Meetup-Nggak-Tau-Malu-10

Previous Article
Next Article
Reza Andrian
Reza Andrianhttps://rezaandrian.com
Hi, nama gue Reza. Gue seorang Blogger dan saat ini sedang meniti karir dibidang Project Management di sebuah perusahaan Swasta Jakarta.

Hey, jangan pergi. Kamu perlu baca ini

24 KOMENTAR

  1. Tren nya udah ganti ya, dulu kopdar sekarang meet up.
    ketemu orang yg kamu kenal via chat? belum pernah sih soalnya cuma chattingan sama orang yg udah kenal. tp kalau ketemu orang baru sering kok. dan yaaa bukannya jaim sih tp memang bawaan pendiem dan baru bisa haha hihi kalau udah bener-bener “klik”. jd tiap ketemu org baru cuma ngobrol seadanya.
    Biasanya utk mengakalinya, tiap pergi ke tempat yg berpotensi ketemu org baru aku sering ngajak temen dekat yg ekstrovert. Nanti temenku yg membuka obrolan & bikin rame, biasanya secara gak sadar aku bisa lebih mudah klik dan langsung bisa rame kalau sikonnya kaya gitu..

  2. Itu emang beli makannya di mana, Za? Kok kesannya si kokinya ini pengen w pites. :(((
    Mereka seumuran nggak sama kamu Za?
    Kalo aku meetup sama orang yang baru kenal masih suka jaim, walau mereka yang kenal akunya natural aja gitu. Apa adanya. Soalnya belum berani “gila-gilaan” bareng. (?) :(

    Alhamdulillah kawan baru. Gue bacanya terhibur :)

  3. Hahahah, jaim itu dilarang, tapi kalo ga jaim itu malu-maluin. (itu prinsip gue :v)

    Asik ya, bisa ketemu sama orang yang cuma kenal lewat chatting. Lain kali kapan meet up nyok, kita kan sering ngobrol lewat blog :v

  4. ngakak pas baca bagian “FAAK, REZA KURUS BENER NJIR!” LOL :D
    tapi emang kurus banget lho za, aduh.. jadi anak kosan kayaknya bikin kamu kekurangan gizi gini, turut prihatin za :p
    seru ih temen2nya, bisa konyol2 geje gitu keliatan dari foto2 mereka yang bener2 apa adanya muka, hahahaha *canda doang za*

  5. Temen lo, yang cewek2 itu, cantik dah. Bisa salamin gue nggak? Gue mau daftar jd pembantu

    Apes banget sih makan nggak enak gt :D kalo aku sih lebih baik buat makan yang ada rambutnya itu, drpada lalatnya, sedikit menjijikan.

    Kayaknya seru ya main DoD tuh, kpan2 gue mau cobain ah, main sendiri…

    …….

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Enter the captcha *

Sebelum kamu pergi, tinggalin komentar dulu, ya!
Setiap komentar yang kamu tinggalkan selalu aku baca dan itu sangat berarti untukku agar terus semangat dalam menulis. Semoga harimu menyenangkan \o/
*komentar baru akan muncul apabila sudah di Approve terlebih dahulu oleh admin.

Reza Andrian
Hi, nama gue Reza. Gue seorang Blogger dan saat ini sedang meniti karir dibidang Project Management di sebuah perusahaan Swasta Jakarta.
577FansSuka
688PengikutMengikuti
893PengikutMengikuti

Belum Gaul Kalau Belum Baca