Jumat, Maret 29, 2024
HomeDaily LifeTentang Hobi Baru

Tentang Hobi Baru

on

Postingan kali ini ngomongin tentang hobi baru yang gue temui secara nggak sengaja.

Dari seisi rumah kayaknya cuman gue sendiri yang paling beda. Gue tuh orangnya paling seneng sama yang namanya coba-coba. Nyokap lagi bikin adonan kue gue cobain. Nyokap beli jilbab baru gue cobain jilbabnya.

Saking dongonya gue waktu itu gue sempat nyobain lipstick yang baru aja nyokap beli. Gue dengan pedenya pergi ke acara arisan kantor dengan bibir merah merekah hasil merengek minta dipakein lipstick. Seisi kantor pun tertawa melihat keanehan gue: kepala botak dengan bibir merah merona, sangat menggoda untuk digampar.

Gue mirip banget sama banci yang biasa nyari uang dengan cara mengamen dari satu tempat ke tempat lainnya. Kalau gue inget-inget kembali masih cakepan banci ketimbang gue. Kepala botak bibir merah. Aneh.

Banci
source: http://rohis.itsar.org/

Gue juga pernah coba-coba menghamili kucing orang. Ya. Menghamili. Gue puas karena kucing tadi hamil dan telah melahirkan anak-anak kucing yang lucu.

Nggak, bukan gue kok yang hamili tuh kucing. Otak dibalik semua ini adalah kucing gue yang bernama Tendo! Gue cuman ngebantu dia buat bertemu dengan sosok pujaan hatinya. Waktu itu sedang musim kawin. Musim dimana kucing-kucing jantan memperlihatkan keperkasaannya di depan kucing betina. Karena kucing gue ini cupu, jadi dia nggak mampu bersaing buat mendapatkan hati si kucing betina. Dia berbisik ke telinga gue, “meong meeong meong meeong meeong meeong meong” yang artinya kurang lebih seperti ini: “Bang, tolong bantuin Tendo buat dapetin si Nina.”

Gue menyanggupi. Dan syukur, ternyata dia sudah bisa menyalurkan nafsunya dengan baik. Setiap musim kawin tiba, gue selalu ngebantu si Tendo. Setiap melihat Tendo sedang tidur, gue seolah berkaca melihat diri gue sendiri: gue sama seperti Tendo, sama-sama cemen dalam urusan cewek.

Baca Juga: Tips Belajar Antimainstream

Dan kebiasaan “selalu ingin mencoba” itu masih kebawa sampe sekarang. Baru-baru ini gue mencoba untuk terbiasa sama kopi. Sebelum-sebelumnya gue nggak punya kecocokan sama minuman yang satu ini. Kalau minum perut gue terasa panas. Nggak tau kenapa.

Kebiasaan ini mulai terbangun sehabis gue pulang dari acara pentas seni sekolah beberapa minggu yang lalu. Letih, suara habis, lemes, semuanya gue rasain begitu sampai di rumah. Gue inget, kalau hari itu ada jadwal membaca. Nggak mau kalah sama rasa letih, gue mulai menyeduh kopi gue sendiri untuk yang pertama kalinya. Kopi hitam. Pahit, itulah yang gue rasain. Sama seperti pahitnya hari itu: udah susah-susah latihan sampai suara habis tapi nggak jadi tampil di atas panggung karena vokalisnya kurang pede.

Sejak terbiasa, panas yang gue rasain perlahan mulai berkurang. Gue mulai terbiasa untuk ngopi. Timbul efek-efek “nggak lengkap rasanya kalau dalam sehari nggak ngopi.”, ya, gue emang songong, baru juga beberapa kali ngopi udah kayak pengopi berat.

Setelah rutin minum kopi setiap sore, gue mulai sadar kenapa orang-orang pada demen sama minuman satu ini. Kopi, selain bisa membuat mata dan badan terasa segar berkat kandungan kafein di dalamnya, ternyata kopi juga bisa membantu si peminum buat melahirkan gagasan-gagasan atau ide-ide baru yang tak dijumpai oleh orang-orang yang nggak ngopi. Pantes, orang-orang yang bekerja di bidang kreatif atau bahkan industri kreatif setiap bekerja selalu ditemani sama kopi. Bokap gue selalu menyeduh kopi untuk menemani kegiatan menulisnya.

Adalah Pak Haliin yang mendukung teori gue. Lewat gagasan beliau, gue semakin yakin bahwa minum kopi itu memiliki pengaruh tersendiri terhadap si peminum.

Tadi ada ujian Bahasa Inggris. Totalnya 50 soal. Dari 50 soal tersebut ada 15 soal listening yang wajib diperdengarkan melalui speaker. Pada saat soal listening diputar, suara dari speakernya ini macet, nggak jelas gitu. 30 menit terbuang hanya untuk soal listening yang nggak jelas karena belum mendapat perbaikan dari tim guru Bahasa Inggris. Lalu Pak Haliin yang menjadi pengawas di ruang sebelah berdiri di depan pintu ruang 11.

“Pak, speakernya macet.” keluh salah satu murid.

Pak haliin menjawab keluhan itu dengan satu tarikan nafas, “Belum ngopi, mangkanya nggak lancar.”

Semua tertawa, lalu ada salah satu siswa yang nyeletuk, “Betul. Aku juga kalau belum ngopi belum lancar.”

Gue juga merasa demikian. Kalau nggak ditemani sama kopi, nulisnya jadi nggak lancar. Tersendat-sendat gitu.

Baca Juga: Duka yang Sering Gue Alami

Semuanya juga begitu. Awalnya memang tak terbiasa karena belum pernah mencoba. Ada yang mengatakan, “bisa karena terbiasa”. Begitu juga dengan hobi baru gue, setelah coba-coba, gue merasa nyaman dan menjadikannya sebagai hobi baru. Iye, ngopi adalah hobi baru gue setelah nyusu. Dulu juga sebelum terjun ke dunia per-blogger-an ini gue nggak terbiasa nulis. Nulis aja males. Setelah dicoba dan dijalani, timbul rasa nyaman yang gue rasain terhadap kegiatan baru gue, nulis. Dan nulis gue jadiin sebagai hobi baru setelah mau mencobanya.

Orang yang tidak berani mencoba adalah orang-orang yang pesimis. Bila tak segera diatasi, ini akan menjadi penghambat dalam meraih keinginan.

Pada akhirnya orang-orang yang berani mencoba selalu mendapat posisi terbaik diantara orang-orang yang tidak pernah mencoba. Tak ada salahnya buat coba-coba. Asal jangan coba-coba menghamili anak orang aja.

Oya, kalau kalian punya seputar tips cara menikmati kopi yang baik dan benar, kalian bisa membaginya lewat kolom komentar di bawah.

Previous Article
Next Article
Reza Andrian
Reza Andrianhttps://rezaandrian.com
Hi, nama gue Reza. Gue seorang Blogger dan saat ini sedang meniti karir dibidang Project Management di sebuah perusahaan Swasta Jakarta.

Hey, jangan pergi. Kamu perlu baca ini

15 KOMENTAR

  1. Menikmati kopi itu sambil ditemani cemilan (gorengan, kacang kulit dll) trus di tambah satu sendok teh sianida + boraks.

    Tapi jangan menikmati kopi saat hujan, karena bisa menimbulkan efek samping baper.

  2. Wahaha, dulu aku gak bisa minum kopi karena bawaannya jantung berdebar-debar -,-
    sekarang udah mahasiswa kopi itu hukumnyya sunnah muakad buat nemenein tugas-tugas yang tak kujung usai #curcol
    Cara menikmati kopi yang baik dan benar? yang pasti jangan hasil nyolong. Insya Allah Hallalan thayyiban.

  3. Betul banget tuh, saya setuju dengan perkataannya mas “orang yang tidak berani mencoba adalah orang yang pesimis”
    sekarang saya punya hoby baru mas, yaitu menjadi seorang blogger, haha
    doakan ya mas

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Enter the captcha *

Sebelum kamu pergi, tinggalin komentar dulu, ya!
Setiap komentar yang kamu tinggalkan selalu aku baca dan itu sangat berarti untukku agar terus semangat dalam menulis. Semoga harimu menyenangkan \o/
*komentar baru akan muncul apabila sudah di Approve terlebih dahulu oleh admin.

Reza Andrian
Hi, nama gue Reza. Gue seorang Blogger dan saat ini sedang meniti karir dibidang Project Management di sebuah perusahaan Swasta Jakarta.
577FansSuka
688PengikutMengikuti
893PengikutMengikuti

Belum Gaul Kalau Belum Baca