Minggu lalu merupakan minggu terberat buat gue. Saking beratnya, gue jadi agak sensian. Gue pikir, mungkin ini waktu yang tepat buat piknik. Merefresh kembali pikiran-pikiran gue yang dipenuhi oleh komentar-komentar negatif.
Belum lagi deadline project dan tugas-tugas kuliah yang waktunya semakin hari semakin menipis.
Setelah mengatur janji untuk beberapa hari ke depan, tiba-tiba gue di WA oleh Kak Vira.
Sebetulnya hari Selasa kemarin waktunya ingin gue pakai untuk ngerjain tugas dan project dari dosen. Setelah menimbang-nimbang lagi, mungkin nggak ada salahnya gue pakai hari libur buat piknik. Walau sebetulnya gue belum tahu bakal di ajak ke mana.
Keesokan harinya gue pergi ke Stasiun Palmerah. Bang Yoga sudah menunggu di sana. Dengan langkah malu-malu gue menghampirinya yang sudah menunggu di stasiun dari setengah jam yang lalu. Gue makin nggak enak hati gara-gara bikin Bang Yoga nunggu lama. “Sempat nggak ya sampai di Kota dalam setengah jam?” kata Bang Yoga sewaktu kami menunggu kereta menjemput.
Gue diem aja karena belum pernah berangkat ke Kota dengan naik kereta dari Stasiun Palmerah. Semoga sempat, gue membatin.
Di Stasiun Jakarta Kota akhirnya kami bertemu dengan Kak Vira. Dari Jakarta Kota kami mencari mobil untuk nganterin kami ke Ancol. Berbagai macam penolakan kami terima. Usaha pun sudah kami lakukan dengan mendatangi drivernya langsung. Yakni di dekat Bank BNI yang berujung di cancel oleh drivernya entah karena alasan apa.
Setelah sampai di Ancol, tepatnya di tempat piknik yang diusulin Kak Vira, gue buru-buru ngecek sisa kapasitas memori hape. OHH, MASIH ADA 19GB LAGI!, pikir gue kegirangan seolah habis menang undian. Bisa dibilang gue nggak nyesel make hari libur kuliah buat piknik di Ancol. Selama ini gue selalu kepengin pergi ke Ancol. Dan nggak pernah kesampean karena faktor “bingung mau ngajak siapa”.
Baru masuk kami langsung di sambut oleh Wonder Woman dan motornya yang nggak bisa nyantai. Di dukung oleh background di belakangnya berupa gambar mobil polisi yang menyerupai aslinya karena sengaja dibuat menjadi lukisan 3D. Gue tertarik pengin foto-foto bareng Wonder Woman. Mana tahu kekuatanya bisa menular ke gue, kan?
Atas saran Kak Vira, gue dan Bang Yoga jadi foto bareng Wonder Woman. Di foto ini, gue terlihat mesum, ya? Heu.
Jalan dikit, cekrek. Jalan lagi, cekrek. Ketika melihat lukisan seorang Ibu, gue jadi teringat dengan nyokap di rumah. Gue jadi ngebayangin gue yang dulu saat masih berada di dalam kandungan. Ketika ingatan itu muncul dan gue sambungkan dengan lukisan yang ada di depan mata, mungkin beginilah gue yang dulu sewaktu berada di dalam perut nyokap.
Kecil-kecil udah ngerti metal. Pantes pas gedenya suka dengerin lagu-lagu jenis hardcore dan metal. Pffft.
Selesai menelisik Alive Museum. Kami pindah ke tempat satunya lagi, yaitu Alive Star. Disini gue bisa ketemu dengan idola gue, Steve Jobs dan Bill Gates. Kedua tokoh tersebut adalah alasan kenapa saat ini gue ngambil jurusan teknologi seperti Sistem Informasi. Karena gue ingin jadi inspirasi bagi orang lain sebagaimana gue menjadikan kedua tokoh tersebut sebagai inspirasi gue di kala gundah.
Tak hanya Steve Jobs, ada berbagai macam tokoh lain yang gue temuin di sana. Salah satunya adalah Abraham Lincoln, Presiden Amerika ke-16. Yang bikin gue suka dengan beliau adalah kutipannya yang berbunyi: The best way to predict the future is to create it.
Tak hanya itu. Patung bintang dunia juga ada di sini. Sebut saja Will Smith yang sudah bermain di berbagai macam film. Atau Johnny Depp yang bermain di film Pirates of the Caribbean. Dan masih banyak lagi.
Lalu buat yang suka hal-hal berbau K-Pop gitu juga ada di sana. Tokohnya siapa aja, gue lupa. Karena gue nggak banyak tahu soal K-Pop.
Meski semuanya merupakan patung yang terbuat dari lilin, tapi wujudnya menyerupai yang asli, kok. Setelah gue hitung-hitung, yang dikeluarin sebanding lah daripada harus merogoh kocek lebih dalam lagi demi ketemu dengan yang aslinya. Hahaha.
Sejujurnya gue juga baru tahu kalau di Indonesia juga punya wahana patung lilin dan wahana ilusi seperti Alive Museum dan Alive Star. Yang gue tahu, tempat wahana semacam ini adanya di negara tetangga, yakni di Singapore. Entah dimana tempatnya, gue lupa. Yang jelas, di Singapore tempatnya.
Gue merasa beruntung sekali bisa main ke Ancol, khususnya Alive Museum dan Alive Star karena gue nggak harus ngeluarin banyak uang buat ke tempat sejenis ini yang ada di negara tentangga. Bisa dibayangkan berapa uang yang harus gue keluarin kalau mainnya ke negara tetangga. Udah tiket pesawatnya mahal, biaya hidupnya mahal, tiket masuk wahananya juga pasti mahal.
Sebagai informasi. Tiketnya bisa kalian dapatkan dengan mengeluarkan selembar uang kertas warna merah yang ada gambar Soekarnonya. Sayangnya, itu hanya untuk satu wahana saja. Saran gue, ambil paketnya yang seharga 150 ribu. Dengan begitu kalian sudah menghemat 50 ribu dan uangnya bisa di pakai untuk tiket masuk Ancol atau membeli makanan yang ada di sana. Gue pribadi nggak nyesel karena dengan harga segitu udah bikin puas lahir batin. Penat gue juga hilang karena bisa seru-seruan bareng mereka.
Karena gue baik, nih, gue tunjukin lokasinya. Jangan lupa untuk siapin memori yang gede soalnya satu foto aja nggak cukup. Pasti pengen lagi. Siapin juga pose-pose tergokil dan unik karena pose biasa aja nggak cukup di sini. Muehehehe..
Saran: Jangan pergi sendirian. Bila ingin ke sini sangat di sarankan perginya bareng teman, sahabat atau keluarga aja. Hihihi.. Sebagai penutup, nih, ada foto kami bertiga pas lagi piknik bareng.
yaampun ternyata perjuangan ke ancol sampe segitunya ya za. ampe berkali2 dapet penolakan dr abang taxi. untung baru ditolak abang taxi ya za bukan ditolak si dia *ehh
Waah, kalo ke Ancol wajib ke sini Alive Museum, kayanya tempatnya keren.
tadinya areal tempat ini adalah lokasi saya biasa nonton konser. kaget skrng jd sejenis mini madame tusaaud versi indonesia. keren banget ternyata ya bagian dalamnya.
Gilaa keren abiss mas tempatnya
Kayaknya gue juga butuh piknik deh. Ya sejenak menghilangkan penat di kepala ini. :)
edansssss. hahaha bahagia banget liat memori masih gede. untung nggak ngerasain momen lagi pas banget foto ternyata memori penuh wkwkwk
rezaaaaaa ini di mana?!!!! estetik banget. pengen lah ke sini sekalian main ke dufan juga wkwkwk
Padahal itu pertanyaan retoris yang mana nggak akan mungkin sampai dalam 30 menit. Kampretnya lagi karena gak diturunin di Gerbang Karnaval. Syukur Mas Yahya mau jemput. :’)
Muka dan rambut gue di foto ini nggak banget. XD
Ya apun perjuangan juga ya berangkatnya. :))
Serunya ke tempat kayak gitu emang rame-rame sih ya. Jadi bisa rusuh foto-foto gitu Muahaha! \(w)/
Wow… penuh perjuangan, do’a dan air mata…wkkwk…
keren tuh museumnya dek?
hah dek? iya…gue udah tua!
wkwkwwkk…
Kayaknya, Vira sengaja ngajak kalian supaya bisa dicomblangin deh, kalo dilihat-lihat dari beberapa pose foto, lu sama yoga cocok-cocok aja sih, za.
:))
Kayak asli gambarnya, Keren..eh Suggoi :D
Ini kagi ngehits wisata foto kayak alive.. bro reza udah nyampe aja ke situ.. saya belum sempat… semoga masih kebagian moment untuk bisa berkunjung kesana :)
jalan2 yang nambah ilmu ya, aku suka dengan museum
ya mending milih yang bayar 150 sekalian aja ya bang? satu paket bisa langsung masuk ke alive star & alive museum
50rebu nya bisa buat beli tiket krl apa buat bayar gojek hehe
buka setiap hari-kah?