Meneruskan postingan sebelumnya. Gue di bbm sama salah seorang temen kelas gue dulu waktu di SMP. Dia itu orangnya sedikit tomboy. Kalau ngomong kadang suka ceplas-ceplos. Waktu itu, gue naik kelas. Iya, gue naik kelas. Masa naik tangga. Apalagi naik pohon. Trus ngambil mangga tanpa izin yang punya. Maling dong gue. *lalu digebuk massa* *ini bercanda*
Untuk yang kedua kalinya gue merasakan sedih. Gue dan temen-temen di kelas tujuh (kelas satu smp) di reshuffle—di pisah— dan gue terpaksa harus beradaptasi kembali. Ini merupakan perpisahan untuk yang kedua kalinya bagi gue. Yang pertama pisah sekolah karena masuk sekolah yang berbeda, dan kedua pisah kelas. Gue juga orangnya termasuk sulit beradaptasi. Mangkanya, gue benci sama moment-moment ini. Tapi, di kelas delapan, gue masih satu kelas dengan beberapa temen gue waktu kelas tujuh dulu. Syukur, karena gue di kelas ini gak sendirian.
Karena waktu itu ruangnya di pake sama anak kelas tujuh yang lagi di mos, maka gue dan temen kelas baru gue di masukan ke ruang kelas yang ngenes banget. Ruang kelas yang gelap, bau pesing karena deket wc laki-laki, tanpa penerangan sama sekali. Ngenes banget kelas gue waktu itu. Tapi di kelas itu, gue sempat kagum sama salah seorang cewek berkacamata, Putri.
Baca juga: Diajak Buka Bersama
Putri ini bener-bener cantik di mata gue. Apalagi pas dia make kacamata. Namun sayang, gue gak bisa melihat kecantikannya dengan sangat jelas karena kondisi ruang kelas yang gelap. Jangan-jangan di balik kecantikannya dan ruang kelas yang gelap, terselip korengan di kakinya karena nangkap ikan adu. Atau lebih familiar dengan nama ikan cupang. Oke, gue takut. Jangan-jangan nanti bakalan ada versi FTV-nya, cantik-cantik korengan. Tapi gak, gue belum tau dengan jelas saat itu karena ruang kelas yang gelap dan suram.
Masa mos kelas satu telah berakhir. Kelas satu yang udah di mos tadi, di pindahkan kembali ke tempat yang jauh lebih suram. Yaitu ruangan kelas satu yang sebenarnya. Yang saat itu gue dan temen-temen sedang tempatin. Gue bersyukur banget, akhirnya masa-masa suram itu akan segera berganti. Giliran adik kelas gue yang akan menempatin kelas suram itu. Rasakan! Hahaha!
Masa-masa suram kami telah berakhir. Dan akan segera masuk era baru yang sesungguhnya, kelas yang lebih cerah dan tanpa kesuraman. Tanpa bau pesing. Era baru pun dimulai.
Di lingkungan baru gue, gue cukup dikucilkan. Ya, gue sempat dikucilkan. Yang lain udah beradaptasi dan saling mengenal, sementara gue masih belum mampu beradaptasi, dan masih main sama temen-temen lama. Dan waktu itu tempat duduk gue sempat ditikung sama Fakhri. Dia duduk sama temen gue, Handhika. Taunya, si Handhika dan Fakhri ini memang sudah lama saling mengenal. Rumah mereka saling berdekatan. Lagi-lagi gue gak ada temen.
Gue bertekad akan datang pagi, supaya gak ditikung lagi sama Fakhri.
Esok harinya, gue berhasil. Gue gak ditikung sama Fakhri lagi! Yeay! Gue berbangga hati karena berhasil merebut kembali tempat duduk gue! Bagaimana dengan Fakhri? Fakhri duduk sendirian di bangku belakang, tempat gue duduk kemarin. Sendirian, tanpa ada seorang teman pun.
[divider]
Karena tahun ajaran baru, kegiatan kami waktu itu masih berkenalan satu sama lain. Waktu itu pelajarannya belum serius. Masih kenal-kenalan. Melalui kegiatan ini, gue bisa tau nama-nama dari temen baru gue ini. Dan gue berharap bisa cepat akrab dengan mereka. Melalui perkenalan ini, gue gak nyangka bisa satu kelas dengan teman masa kecil gue dulu, Icha namanya. Ya…, seengaknya gue masih ada temen cewek yang bisa gue tanya-tanyain soal tugas.
Tapi gak. Gue gak bisa main sama Icha. Karena gue adalah seorang laki-laki dan gak mungkin gue terus-terusan main sama cewek.
Gue berusaha menyusaikan diri dan segera mengakrabkan diri dengan teman-teman baru gue. Gue udah merasakan betapa gak enaknya jadi orang yang sulit mengakrabkan diri dan masih bergantung pada teman lama. Teman lama sendiri sudah akrab dengan yang baru. Masa gue belum? Kalau gue gini-gini terus, cepat atau lambat gue bakal ketertinggalan dan bakal jadi orang super kuper.
To be continue…
Yaelah lagi seru malah pake bersambung-_-
HEhehe, santai Jep :p
Ceritanya panjang, jadi lanjutannya gue terusin besok :D
Memang beradaptasi itu susah, bro.
Iyak, beradaptasi itu memang sulit. Apalagi gue ini orangnya ya memang cukup sulit beradaptasi :D
Adaptasi memang sulit buat beberapa orang. Tergantung orangnya juga ding. Apalagi tipe goldar A yg pemalu
semuanya kembali ke awal :D mneyesuaikan diri memang butuh waktu yang cukup lama juga, tapi ketika sudah, pasti bakalan seru deh :D
You must write a book on this. I’d be a buyer right away.