Saat ini film indie lagi bagus-bagusnya. Menunjukkan taringnya. Jika dulu orang-orang beranggapan bahwa film indie kurang menarik karena tidak ada kesan profesionalitas dalam penggarapannya, kini anggapan itu telah sirna. Sampai saat ini ada lebih dari 700.000 film indie yang telah diproduksi oleh sineas-sineas muda cemerlang di Indonesia. Mereka berlomba-lomba dalam menciptakan film. Menunjukkan dan memperbaiki kesan buruk terhadap film indie di mata penikmat film.
Kini anggapan bahwa film indie jauh dari kesan “serius” semestinya perlu dikaji ulang. Berbagai film indie Indonesia justru semakin diminati oleh masyarakat internasional. Seperti misalnya Lemantun (2014) dan Prenjak (2016) karya Wregas Bhanuteja, hingga film Siti (2016) yang baru saja memboyong banyak piala baik di festival dalam maupun luar negeri.
Kesempatan untuk berkarya justru kini semakin terbuka luas lho, guys. Termasuk kalian semua yang ingin berkiprah di dunia perfilman. 5 Tips ini bisa bikin kamu jadi kreator film, lho! Berikut ini 5 tips yang bisa kamu terapkan untuk mulai berkarya di dunia perfilman:
- Diperlukan riset dalam menentukan alur cerita
Film-film indie yang kini sukses di berbagai festival film dalam maupun luar negeri berangkat dari cerita sehari-hari yang dekat dengan kehidupan penulisnya. Misalnya saja film Siti (2016) besutan sutradara Eddie Cahyono dan produser kenamaan Ifa Ifansyah. Film Siti mengangkat cerita kehidupan sehari-hari dan potret nyata dari sosok perempuan yang terhimpit oleh keadaan. Dialog dalam film berdurasi 88 menit itupun menggunakan Bahasa Jawa yang lekat dengan aspek kultural masyarakat pesisir pantai selatan Yogyakarta sebagai latar cerita film tersebut. Contoh lain adalah Lembusura (2015) karya sutradara muda berbakat, Wregas Bhanuteja. Film bergenre ekperimental tersebut bahkan mengangkat sebuah cerita yang erat kaitannya dengan kehidupan nyata berupa bencana abu Gunung Kelud dengan mitos Lembusura yang menjadi inti cerita dari film itu sendiri.
Di sini, riset sangat diperlukan untuk mempertajam alur cerita yang ingin kamu buat. Alih-alih pesan kosong yang dikemas dalam scene berulang-ulang, riset digunakan agar cerita dalam sebuah film terlihat lebih “bernyawa”.
Baca Juga: Terancam Kena SP
- Menuliskan skenario
Penulisan skenario diperlukan sebagai guide sebelum pengambilan gambar untuk film yang ingin kamu buat. Selain sebagai bekal untuk si aktor untuk berdialog, sekalipun film yang kamu angkat adalah film narasi, skenario juga diperlukan untuk melogiskan alur cerita seperti yang telah kamu riset sebelumya. Jika kemudian kamu memilih jenis film eksperimen untuk digarap, skenario juga diperlukan, terutama untuk proses editing dan pengambilan gambar.
- Menyiapkan peralatan
Peralatan yang diperlukan untuk membuat sebuah film sebenarnya cukup sederhana sekali. Kamu bisa menggunakan kamera DSLR, handy cam, bahkan kamera ponselmu sendiri. Peralatan untuk membuat film disesuaikan kembali dengan kualitas gambar yang diinginkan. Selain itu, peralatan editing pun wajib kamu miliki untuk memoles gambar yang sudah kamu ambil supaya terlihat lebih bagus dan lebih menarik dari sebelumnya.
- Mulailah membuat film
Hal terumit dalam membuat sebuah film sebenarnya adalah memulainya. Ya, proses ini bisa dikatakan bagian paling sulit. Karena tidak hanya membutuhkan kerja keras untuk benar-benar mewujudkannya, tetapi juga dibutuhkan tekad yang bulat dan motivasi dari diri sendiri untuk memulai pengambilan gambar maupun menyusun sebuah cerita yang ingin kamu filmkan.
- Mempromosikannya supaya ditonton oleh banyak orang
Sebagian berpendapat bahwa membuat film artinya membuat karya tersebut hanya bisa dinikmati secara terbatas. Padahal tidak juga. Satu hal yang wajib dilakukan untuk menjadi seniman indie adalah membagikan karyamu agar bisa dinikmati oleh orang lain. Kamu bisa mencoba dengan mempublikasikannya di internet. Di era digital seperti sekarang ini, banyak kok wadah yang bisa kamu gunakan untuk mengekspresikan dirimu. Salah satunya adalah Loop Channel.
Di Loop Channel, kamu bisa bebas mengupload karya film indie pertamamu dengan gratis. Kamu juga akan mendapatkan kesempatan untuk ditonton jutaan anak muda kreatif sesama Loopers. Selain bisa digunakan sebagai tempat untuk eksis, pastinya berkarya di Loop Channel akan membuat kamu semakin handal dalam menciptakan film-film indie.
Sekian tips dari gue dan selamat berkreasi, guys!
thanks infonya sangat bermanfaat sekali
Jadi, yang buat artikel ini udah punya film indie sendiri belum? XD
Ng… belum. Tapi akan. Doain aja Iyah T_T
memangnya mau mengarah kesana ya?
Sejauh apa persiapannya?
Terima kasin nih mas atas tipsnya..hheee
Wah bermanfaat utk si sulung niih :D
Gue belum pernah kepikiran bikin film, sih. Cuma, nulis skrip buat sitkom udah. Belum paham banget dunia perfilman. Jadi penikmat dulu aja. Ehehe. :)
euuh tipsnya daging banget gan izin untuk menyantapnya
Berusaha memulai hobi lama lagi, makasih gan infonya. artikel ini negbantu banget buat aku
ingin sih terjun nyoba-nyoba belajar soal perfilman indie atau film-film pendek laaah. tapi ya gitu, bentrok sana-sini. padahal di kampus ada tuh komunitas bikin film-film gitu.
Oya? Kamu kuliah di mana emang? Di tempatku sih, kayaknya nggak ada, deh. Atau memang akunya aja yang kurang gaul. Hihihi.
Di coba aja. Gabung sama mereka. Sharing sama mereka. Kali aja, mereka bisa membantumu :D
Makasih atas tipsnya. Mantap memang!
:)
Berani nulis tips ini…kudu berani aplikasinya juga dong. Gih bikin film indie juga. Selain lewat online, bisa juga belajar dari buku2 sinematografi. Cek harganya dulu pasti deh nemu yg sesuai isi kantong kamu
Mudah2an lekas terealisasi yaaa
terima kasih telah berbagi informasi Mas, senang sekali rasanya membaca tulisan2 di blog ini, saya merasa bertambah wawasan semoga yang mengeleloa blog ini selalu di berikan kesehatan..