Huwalah! Kurobas udah masuk episode ke 24 aja nih sob. Dan ceritanya semakin seru!
Di episode ke 24 ini, anime Kuroko no Basket berjudul Jadi, itu adalah kau!
Perbandingan score semakin tipis. Rakuzan 92 dan Seirin 90. Anggota tim Rakuzan yang lainnya menyalahkan Akashi atas insiden jatuhnya Rakuzan ini. Pelatih bahkan ingin menggantikan Akashi itu yang permainannya semakin buruk di babak terakhir ini. Nebuya juga ikut memarahi Akashi, karena dia terus bermain buruk.
Oya, Akashi itu punya dua kepribadian lho. Jadi setelah Mayuzumi memberikan pertanyaan, seketika itu pula Akashi bingung. Siapa dia sebenarnya? Terjadi perdebatan batin di dalam dirinya. Dan Akashi pun sadar, bahwa selama ini tubuhnya di ambil oleh oleh sisi buruk dalam dirinya. Dia mengambil alih kembali tubuhnya itu dan berhasil kembali menjadi dirinya sendiri. Semuanya terkejut ketika Akashi mengucapkan kata maaf pada rekan setimnya.
Baca Juga: Review Kuroko no Basket eps 22
Permainan dilanjutkan.
“Defense! Defense! Defense!” ucap tim Seirin yang duduk dibangku cadangan.
Seirin tampak semangat sekali karena selisih angkanya tidak jauh. Mereka hampir berhasil menyusul score tim Rakuzan. Namun, Kagami merasa ada yang aneh dari Akashi. Ada yang berbeda dari Akashi. Kagami masih di dalam Zone. Yak, Akashi berhasil melewati Kagami. Namun di belakang sudah ada Kuroko yang ingin merebut bola dari Akashi.
“Lama tak bertemu, Kuroko.” Sapa Akashi, untuk yang pertama kalinya setelah kembali menjadi pribadinya sendiri.
Kuroko nampak terkejut dengan perubahan Akashi, Kuroko merasa Akashi yang selama ini ia kenal telah kembali. Akashi langsung memberikan operan tak terduga ke rekannya, Reo. Reo pun juga ikut terkejut setelah menerima operan dari Akashi. Dan langsung melakukan tembak 3 point.
Atas kerja bagusnya itu, Akashi langsung memberikan pujian pada Reo. Lagi-lagi Reo terkejut dan tak percaya Akashi memberikannya pujian. Karena selama ini Akashi sama sekali tidak pernah memberikan pujian atas kerja rekan timnya semenjak tubuhnya diambil oleh sisi buruknya.
Baca Juga: Review Kuroko no Basket eps 23
Dan disisi lain, teman satu sekolahnya Akashi dahulu waktu masih di SMP Teiko, juga ikut tercengang. Atas kembalinya Akashi yang lama.
Pertarungan yang sebenarnya baru saja akan dimulai sekarang. Kagami tampak semangat.
Semenjak kembalinya Akashi yang lama, tim Rakuzan berada dalam kondisi terbaiknya. Permainan Akashi yang membaik, dan tepat, membuat mereka bangkit.
Meski Akashi kembali menjadi dirinya, tapi Kagami merasa kalau Akashi tidak lebih berbahaya daripada pemain Generasi Keajaiban yang lain. Penonton pun juga merasakan hal yang sama.
Ya, Akashi masuk ke dalam Zone untuk yang kedua kalinya. Tapi kali ini bukan cuman Akashi sendiri yang masuk Zone, tapi juga rekan setimnya. Mereka berlima masuk Zone. Hyuga mendapat Tekanan dari Reo yang juga masuk Zone. Hyuga tak bisa mengambil langkah biasa untuk melakukan Barrier Jumper. Begitu memberi operan, bola direbut oleh Hayama.
Hayama dihalang oleh Kagami. Hayama langsung melakukan Lightning Dribble level 5 (5 jari) dengan kombinasi Zone. Namun tetap saja, Hayama tak mampu melewati Kagami karena Kagami sudah berada di level yang berbeda darinya. Hayama memberikan bola itu pada Akashi dan Akashi mengoper bola pada Mayuzumi. Di kondisi seperti ini, Mayuzumi sudah tidak menaruh rasa kesalnya pada Akashi. Dan justru ia mempercayai Akashi. Operan dari Mayuzumi langsung disambut oleh Nebuya dan melakukan Alley-oop.
Kondisi Seirin semakin terpuruk. Seluruh pemain sudah mencapai batasnya. Sehingga kemampuan fisik mereka mulai menurun. Sebaliknya, Rakuzan masih memiliki banyak tenaga dan berkat kemampuan Akashi mereka semakin membaik. Perbedaannya terlalu besar. Seirin sudah tak bisa lagi mengambil time out.
Saat Kuroko hampir menyerah, tiba-tiba dari tempat penonton ada yang berteriak, memberikan ia semangat. Kuroko menoleh ke bangku penonton dan ia melihat teman masa kecilnya, Ogiwara-kun sedang menonton permainannya. Ogiwara-kun memperlihat bola basket pada Kuroko dan seketika itu pula Kuroko menangis haru. Tak sampai disitu, Aomine juga memberika semangat pada Kuroko dan Kagami dari bangku penonton. Begitu juga dengan seluruh tim yang pernah mereka kalahkan dalam tournament sebelumnya. Namun nampaknya ada satu orang yang malu untuk memberikan semangat pada tim Sieirin, ia adalah Murasakibara. Nampak dari pipinya yang memerah ketika ditanya, “Kau tak mau ikutan?”
Seirin kembali bersemangat setelah mendapat dukungan dari seluruh tim yang pernah mereka kalahkan. Termasuk juga dukungan keluarga dan para penonton. Lalu Kagami tiba-tiba memasuki imajinasinya. Tiba-tiba dia berdiri di depan gerbang Zone kedua.
Rakuzan menguji pertahanan Seirin dengan melakukan operan cepat. Nampaknya pertahanan Seirin tidak bisa ditembus. Pergerakan pertahanan Seirin tampak teratur ketika diuji. Namun Akashi langsung memberik tipuan sehingga pertahanan Seirin dapat ditembus.
Aomine tertawa. Permainan Seirin semakin membaik. Apa yang terjadi? Ternyata Kagami berhasil membuka gerbang Zone kedua. Pintu gerbang Zone kedua terbuka dengan lebarnya. Aomine pun menangis. Dan kini dia tahu, ternyata selama ini dia tidak bisa membuka gerbang kedua itu karena membuang semuanya. Ternyata orang yang berdiri di depan gerbang itu adalah Kuroko.
Keselarasan gerakan dari tim terjadi secara tiba-tiba tanpa ada kontak mata antar pemain. Keselarasan permainan tingkat tinggi berdasarkan kecepatan Kagami saat berada di dalam Zone. Menjadikan Direct Drive Zone. Itulah kehebatan dari Zone level 2.
Nah, itulah review Kuroko no Basket eps 24. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Tunggu review gue selanjutnya. Hanya di rezaandrian.com :)
Wih, kuroko udah episode 24 aja ya. Gue udah lama nggak ngikutin..
Oiya,ini kayaknya gue pertama kali mampir.. salam kenal!
Iya sob. Kuroko sekarang udah nyampe episode ke 24, udah mau tamat tuh kayaknya :p
Salam kenal kembali :)
Yang saya heranin di episode 24 adalah, tim rakuzan kok bisa nge-zone semua tapi nge-zone kayak biasa aja gak kayak kagami atau aomine yang ganas mainnya kalau nge-zone.
Yang saya salut juga buat akashi adalah kepandaian nya membimbing teman se-tim nya yang notabene adalah kakak kelas. Secara buat anak kelas 1 jadi kapten adalah hal mustahil di bidang olahraga manapun
Mengenai tim Rakuzan yang bisa masuk zone semua. Mereka bisa masuk zone semuanya karena gaya bermain Akashi yang bagus, jadi Akashi itu bisa memancing potensi bermain rekan setim-nya ke tingkat tinggi. Apalagi tim Rakuzan itu mayoritasnya diisi oleh “Raja Tanpa Mahkota” yang hampir setara dengan Kiseki no Sedai dari Teiko.
Iyap, gue juga salut sama Akashi yang bisa memimpin timnya. Apalagi Akashi membuat kakak kelasnya itu benar-benar mematuhinya XD