Bahagia

Ba. Ha. Gia. Bahagia. Sebuah kata berjuta makna. Sebenarnya apasih makna sebenarnya dari kata bahagia? Ketika menjadi juara kelas kah? Ketika lulus SNMPTN ataupun SBMPTN kah? atau saat kau menyematkan sebuah cincin nan indah di jari manis si dia? *azek

Sebenarnya tidaklah sulit untuk nemuin orang-orang yang lagi bahagia. Justru gampang. Nih, gue kasih tau ya, sebagai pembuktian aja sih sebenarnya. Tidak lebih.

Lo lagi baca apa? Lo sedang baca postingan? Postingan yang lo baca saat ini ditulis oleh orang yang baru saja merasa bahagia beberapa waktu lalu.

Gue lagi seneng banget. Soalnya, di rumah gue ada yang baru. Baru-baru ini rumah gue dipasang sebuah layanan internet dari Telkom. Sudah taukan namanya? Yips, Indihome.

Baca Juga: Audina dan Cowok Cemen

Sebenarnya biasa-biasa aja sih. Dan gak terlalu senang juga. Sebelumnya gue udah berlangganan Indihome juga. Sudah setahun lebih lamanya. April nanti Indihome gue mau menginjak usianya yang ke-2 tahun. Azek.

Jangan heran bila dalam satu minggu gue bisa update dua sampai empat postingan. Soalnya di rumah gue ada akses internetnya, gitu. Dengan adanya akses internet di rumah, kantong gue jadi tertolong karena gak perlu beli quota lagi. Strategi penghematan uang yang cukup bagus.

Jadi sebenarnya gue make Indihome versi lama yang belum masuk ke fiber optik. Masih pake tembaga gitu. Berhubung sekarang zamannya Fiber Optik, maka, gue sengaja menyusun strategi supaya dialihkan ke fiber. Strategi gue cukup gampang: Gue berusaha ngebujuk bokap buat upgrade Indihome lama ke Indihome baru.

Sempat ada rintangan yang menghalangin jalannya strategi gue. Dalam sebuah game, akan selalu ada bos lantai yang harus dihadapin bila ingin lanjut ke tahap berikutnya. Tapi tenang, gue punya strategi kedua bila mengalami kesulitan dalam menaklukan bos besar. Bos besarnya… nyokap gue.

Dalam sebuah struktur keluarga, nyokap selalu berada di posisi tertinggi. Hal ini terbukti di keluarga gue. Di rumah, nyokaplah yang jadi menteri sekaligus penanggung jawab keuangan keluarga.

Jadi bila ingin lanjut ke tahap berikutnya, gue kudu ngebujuk nyokap dulu supaya dia setujuh buat di upgrade ke jaringan fiber. Dalam proses ngebujuk ini, yang paling mudah ditaklukin adalah bokap gue. Wajar, sih, wong yang nyari duitnya aja bokap. Selagi itu penting, pasti diturutin. Tentunya dengan pertimbangan yang cukup matang.

Baca Juga: Lika-Liku di Dalam PDKT

Oh ya, buat yang belum tau paket Indihome ini dia paketnya

Berbagai cara gue lakuin buat dapetin simpati nyokap. Dan… berhasil. Hahaha.

Esoknya gue kembali mendatangin kantor Telkom. Setibanya giliran gue, dengan penuh percaya diri gue berkata, ‘Saya mau pasang Indihome, mbak,’

“I-iya..” jawab si mbak. Tatapannya seolah mengisyaratkan ‘pergi lo makhluk aneh! Gue jijik ngelihat muka lo!’

Proses registrasi berjalan dengan lancar. Tidak ada panggilan dadakan dari nyokap. Yang anehnya dari nyokap gue, kalo udah ngambil keputusan, keputusan yang dia ambil bisa diubah-ubah setiap waktu. Bila itu sudah terjadi, gue yang hanya rakyat biasa bisa apa.

———————————

Tim survey dari Telkom beberapa kali sempat mendatangin rumah gue. Mereka mengsurvey apakah disekitar komplek gue sudah terpasang jaringan fibernya atau belum. Dari hasil survey mereka, ternyata di komplek gue belum ada yang masang. Masih pada make tembaga. Jadi, gue dinobatkan sebagai orang pertama yang masang Indihome baru di sekitar komplek. Azek.

Diluar komplek mungkin ada banyak.

Selasa kemarin, pas gue pulang dari sekolah, gue ngelihat adik gue dengan antengnya duduk di depan tv sambil memegang remot tv. Terdengar suara-suara asing. Biasanya, tidak ada suara kartun disiang hari. Pas gue perhatiin lagi, oh men, Indihomenya sudah terpasang! Gue buru-buru melepas pakaian sekolah dan nyalain laptop.

Baca Juga: Soal Jati Diri

Yes, gue berhasil, di rumah ini gue jadi orang pertama yang nyobain jaringan fiber. Dan hasilnya… puas banget. Loadingnya tak selambat yang kemarin. Downloadnya pun juga begitu. Lebih kenceng bila dibandingkan sama yang kemarin \o/

Semoga dengan begini, gue jadi tambah rajin buat melakukan kegiatan blogging. Entah itu nulis, blogwalking, atau semacanya yang berhubungan sama blog dan segala macamnya.